Ini Efek Knalpot Tanpa Glasswool

Knalpot, baik yang terdapat pada sepeda motor maupun mobil, merupakan pipa pembuangan gas buang dari ruang bakar mesin kendaraan bermotor. Secara fungsional, knalpot tidak hanya mereduksi suara melainkan juga berfungsi untuk menyarig gas yang masih dapat digunakan lagi oleh mesin. Hasilnya, laju motor lebih kencang dan suara yang halus. Tanpa knalpot, suara motor akan sangat memekakkan telinga di samping laju motor sangat lambat.

Efek Knalpot Tanpa Glasswool

Di dalam knalpot terdapat komponen penting berupa saringan yang terbuat dari serat sintetis pollyglass yang berperan penting dalam meredam suara dan memfilter gas buang. Komponen penting itu disebut glasswool. Di sini glasswool tidak hanya menghaluskan suara motor melainkan juga menjaga performa motor tetap prima. Apa sih glasswool itu?

Efek Knalpot Tanpa Glasswool

Glasswool atau awam menyebutnya gaspul merupakan filter pembungkus sillincir knalpot yang berbentuk jaring untuk meredam suara dan memfilter gas buang. Tanpa glasswool, dapat dipastikan suara motor akan cempreng, bising dan performa motor sangat terganggu. Dalam pemakaian yang lama, kondisi glasswool dapat aus terbakar akibat semburan gas buang dari dapur mesin. Kita bisa mengetahui gejala glasswool yang sudah aus terbakar dari suara yang lebih bising daripada saat masih baru.

Anda mungkin dapat menggantinya secara mandiri, tetapi menyerahkan kepada ahlinya adalah saran yang baik. Sebab glasswool yang beredar memiliki jenis yang berbeda, meski kegunaannya sama. Di pasaran terdapat glasswool berbahan serat sintetis yang berwarna kuning, awam menyebutnya glasswool kuning, yang paling banyak dicari dengan harga paling murah. Umur pakai glasswool kuning ini sangat pendek, sekitar 1 sampai 2 bulan. Di samping itu, ada tipe glasswool berwarna putih dengan bahan yang sama dengan tipe kuning tetapi lebih kuat. Glasswool putih di samping lebih mahal daripada glasswool kuning, umur pakainya juga lebih lama, sekitar 5 bulan.

Glasswool yang lebih awet daripada yang berbahan serat sintetis adalah glasswool yang berbahan metal yang disebut steelwool. Glasswool yang lebih awet daripada glasswool kuning dan puitih ini sepintas tampak lebih baik, tetapi sangat berisiko karena efek korosi di dalam glasswool sangat berisiko terhadap ruang bakar motor. Umur pakai glasswool jenis ini bisa sampai setahun.

Kualitas Glasswool terbaik adalah glasswool dari knalpot bawaan pabrik. Glasswool ini terbuat dari serat karbon yang lebih padat dan solid serta kuat terhadap panas. Meski harga yang ditawarkan paling mahal, tetapi umur pakai glasswool ini sangat lama hingga mencapai 10 tahun. Suara yang dikeluarkan dari knalpot yang menggunakan glasswool berbahan serat karbon juga sangat halus dan mantap.

Harga Glasswool

Harga glasswool kuning dan putih berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu. Sedangkan yang berbahan metal dibanderoal antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Glasswool paling mahal, yang berbahan serat karbon dihargai antara Rp 125 ribu hingga Rp 600 ribu. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh ketebalan lapisan glasswool. Jenis knalpot besar biasanya memiliki lapisan glasswool yang  tebal sehingga suara yang dikeluarkan terdengar halus. Pada knalpot jenis racing yang tipis dan cenderung pendek, lapisan glasswool juga tipis dan menimbulkan suara yang lebih bising daripada knalpot standar. Bagi Anda yang bisa memasang sendiri spare part glasswool ini, bisa mendapatkan harga menarik dari banyak penawaran yang umumnya memberi harga bersahabat.